Teknik Fotografi 2 : Sport Photography

Olahraga adalah sebuah kegiatan yang dapat menyehatkan badan. Namun, bagi seorang fotografer, olahraga merupakan kegiatan atau momen yang sangat penting untuk diabadikan melalui bidikan kamera. Apalagi untuk seorang fotografer jurnalistik yang tugasnya memotret berbagai macam kegiatan olahraga seperti sepak bola, bulu tangkis, dan olahraga yang lainnya.  Dalam olahraga event tunggal seperti turnamen tenis dan bulu tangkis, mayoritas foto adalah penonjolan sang pemain. Jadi foto yang dihasilkan seakan-akan foto itu yang berbicara atau membangkitkan rasa kalau sang fotografer bisa menerjemahkan relita lewat pengalamannya.
" Dukungan fotografer ikut terasa dalam foto-foto yang direkam saat event pesta olahraga" - Arbain Rambey
Sebagai seorang fotografer, kita harus jeli dalam menangkap atau memotret momen yang baik sehingga foto itu bisa menampilkan berbagai macam ekspresi dan emosi pemain dan penonton. Foto supporter yang tertawa atau kecewa bisa melengkap sebuah liputan agar tidak menampilkan wajah atlet melulu.




Fotografer membuat foto ini menjadi lebih hidup dengan memperlihatkan semangat pemain bulu tangkis itu melakukan jumping smash.

Menampilkan emosi dalam foto harus jeli. Ekspresi kelelahan pemain bulu tangkis tersebut mewakili emosi pemain tersebut.
Untuk memotret foto olahraga atau jurnalistik, dibutuhkan hal-hal sebagai berikut.

  • Menggunakan Shutter Speed cepat
Shutter speed cepat digunakan untuk membekukan gerakan atlet. Dengan menggunakan mode Shutter Priority, kita bisa mengubah shutter menjadi 1/500 atau lebih.
  • Menggunakan Aperture besar
Untuk membantu mendapatkan shutter speed yang tinggi, kita membutuhkan aperture besar seperti f/2.8. Akan tetapi, apabila kita hanya mempunyai lensa (lensa zoom) dengan bukaan terbesar f/5.6 atau lebih kecil dari itu, kita bisa mencari lokasi yang banyak cahaya. Ini merupakan sebuah tantangan bagi fotografer untuk mendapatkan hasil foto dengan cahaya yang cukup. Biasanya kita membutuhkan lensa fix, karena lensa fix hanya mempunyai satu bukaan maksimal yaitu sekitar f/1.4 atau f/2.8
  • Menggunakan ISO tinggi
Menggunakan shutter speed cepat dan aperture besar tidak memungkinkan bagi seorang fotografer untuk mendapatkan foto yang baik dengan pencahayaan yang baik pula. Sehingga kita membutuhkan ISO yang tinggi yaitu sekitar 1600 atau lebih.
Namun, apabila kita mengatur ISO menjadi lebih tinggi akan membuat hasil foto terdapat noise. Namun situasi seperti ini mendorong kita memilih foto yang mempunyai noise atau foto yang blur/kabur.
  • Menggunakan mode burst
Burst merupakan sebuah mode kamera yang dapat digunakan untuk memotret banyak foto dengan hanya satu kali jepretan. Sehingga kita dapat mendapatkan gerakan yang bervariasi.
  • Matikan Flash
Sebenarnya flash dianggap cukup penting untuk menghasilkan foto dengan pencahayaan yang baik. Namun, flash jarang digunakan untuk fotografi olahraga karena dapat mengganggu penglihatan atlet.
Share on Google Plus

About Unknown

Gioabi Fashar menyukai fotografi sejak duduk dibangku SMA kelas 10. Walaupun ia masih amatir, ia tetap ingin berbagi ilmu fotografinya lewat artikel di blog ini. Contact : 081310194611
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar