Lensa yang digunakan adalah lensa makro. Namun, karena harganya yang relatif mahal, kita juga bisa menggunakan lensa kit, seperti lensa 18-55mm f/3.5-5.6. Dengan lensa itu sebenarnya sudah cukup untuk foto makro.
Dengan lensa kit 18-55mm f/3.5-5.6, saya bisa menghasilkan foto makro seperti itu. f/8, 1/200, ISO 400 |
- Cara pertama adalah dengan Filter close up. Filter close up adalah filter yang dipasang di depan lensa (seperti filter biasa) yang fungsinya seperti kaca pembesar yang berguna untuk mendapatkan pembesaran fokus yang diinginkan. Dengan cara ini walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa juga sudah bisa digunakan untuk foto makro.
- Cara kedua adalah menggunakan reverse ring. Sebenarnya cara kerjanya reverse ring ini sama dengan membalik lensa agar bisa digunakan untuk foto makro. Reverse ring hanya sebuah alat bantu yang funsingnya untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dibalik.
- Cara ketiga adalah dengan makro extention tube. Extention tube ini berbentuk seperti pipa yang dipasang di antara badan kamera dengan lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus untuk memotret benda yang kecil.
Fotografi makro juga ada yang disebut super makro, yaitu mengambil foto makro menjadi sangat besar dan mendetail. Contohnya adalah gambar di bawah ini.
Agar mendapatkan hasil foto makro yang bagus, kita membutuhkan setting kamera sebagai berikut.
- Gunakan Aperture sempit
Menggunakan aperture sempit seperti f/8 atau f/11 ke atas untuk memperluas ruang tajam
- Tidak menggunakan ISO tinggi
ISO yang tinggi terkadang mengurangi ketajaman foto, apalagi di saat cropping foto
- Pastikan kamera tidak mudah shake/goyang
0 komentar:
Posting Komentar