Teknik Fotografi 3 : Macro Photography

Fotografi makro adalah sebuah teknik fotografi dengan mengambil sebuah benda atau hewan dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail tinggi tanpa menggunakan alat bantu optik seperti mikroskop. Jadi singkatnya, memotret benda/hewan yang berukuran kecil. Foto makro biasanya mempunyai rasio 1:1 atau besar gambar yang dihasilkan sama ukurannya dengan benda aslinya.
Lensa yang digunakan adalah lensa makro. Namun, karena harganya yang relatif mahal, kita juga bisa menggunakan lensa kit, seperti lensa 18-55mm f/3.5-5.6. Dengan lensa itu sebenarnya sudah cukup untuk foto makro.


Dengan lensa kit 18-55mm f/3.5-5.6, saya bisa menghasilkan foto makro seperti itu. f/8, 1/200, ISO 400
Selain menggunakan lensa kit kita juga bisa menambahkan aksesoris lensa seperti extension tube, reverse ring atau filter close up.

  • Cara pertama adalah dengan Filter close up. Filter close up adalah filter yang dipasang di depan lensa (seperti filter biasa) yang fungsinya seperti kaca pembesar yang berguna untuk mendapatkan pembesaran fokus yang diinginkan. Dengan cara ini walaupun tidak memiliki lensa makro, dengan lensa kit biasa juga sudah bisa digunakan untuk foto makro.
  • Cara kedua adalah menggunakan reverse ring. Sebenarnya cara kerjanya reverse ring ini sama dengan membalik lensa agar bisa digunakan untuk foto makro. Reverse ring hanya sebuah alat bantu yang funsingnya untuk menyatukan badan kamera dengan lensa yang dibalik. 
  • Cara ketiga adalah dengan makro extention tube. Extention tube ini berbentuk seperti pipa yang dipasang di antara badan kamera dengan lensa. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jarak fokus yang lebih dekat agar bisa fokus untuk memotret benda yang kecil.
Fotografi makro juga ada yang disebut super makro, yaitu mengambil foto makro menjadi sangat besar dan mendetail. Contohnya adalah gambar di bawah ini.


Story image

Agar mendapatkan hasil foto makro yang bagus, kita membutuhkan setting kamera sebagai berikut.
  • Gunakan Aperture sempit
Menggunakan aperture sempit seperti f/8 atau f/11 ke atas untuk memperluas ruang tajam
  • Tidak menggunakan ISO tinggi
ISO yang tinggi terkadang mengurangi ketajaman foto, apalagi di saat cropping foto
  • Pastikan kamera tidak mudah shake/goyang
Ruang tajam yang sempit pada foto makro berdampak pada susahnya untuk melakukan fokus pada objek. Sedikit guncangan saja, maka fokus dipastikan dapat meleset. Untuk mengatasi ini, pastikan kamera tidak mengalami shake ketika akan melakukan eksekusi. Anda dapat menggunakan tripod jika ingin. Namun hal ini bisa diatasi dengan menggunakan speed tinggi diatas 1/125. Hal ini juga berguna untuk mengantisipasi pergerakan serangga.


Share on Google Plus

About Unknown

Gioabi Fashar menyukai fotografi sejak duduk dibangku SMA kelas 10. Walaupun ia masih amatir, ia tetap ingin berbagi ilmu fotografinya lewat artikel di blog ini. Contact : 081310194611
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar