Perbedaan Sensor APS-C dengan Sensor Full Frame pada Kamera

Sensor adalah sebuah perangkat berbentuk chip yang terletak tepat di bagian belakang lensa yang berguna untuk menangkap dan mengolah gambar. Sensor kamera sebenarnya mempunyai berbagai macam jenis, tetapi hanya dua sensor yang akan dibahas dan sering digunakan untuk kamera DSLR, yaitu sensor APS-C dan sensor full frame.
Sebelum kita membeli sebuah kamera DSLR, pertama yang harus kita lakukan adalah melihat spesifikasinya terlebih dahulu. Di saat kita melihat spesifikasi, terdapat nama/label sensor. Ada yang APS-C dan ada yang full frame. Hal itulah yang terkadang membuat kita sulit untuk memilih kamera yang terbaik. Jadi, apa perbedaan kedua sensor tersebut?

Berbagai jenis sensor beserta ukurannya

Kamera Full Frame
Kamera digital SLR full-frame adalah kamera DSLR yang telah dilengkapi dengan image sensor yang berukuran sama dengan film frame 35mm (36 x 24 mm). Istilah "full-frame" digunakan untuk membedakannya dari kamera-kamera DSLR lain dengan ukuran sensor yang lebih kecil, misalnya APS-C.
Kamera DSLR full-frame menawarkan sejumlah kelebihan dibanding kamera non-full-frame. Kelebihan yang utama adalah hasil yang lebih baik untuk penggunaan pada wide-angle photography, misalnya pemotretan arsitektural.
Kelebihan lain adalah kemampuannya untuk menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik pada kondisi kontras yang tinggi maupun pencahayaan yang kurang. Ini dimungkinkan karena sensor yang lebih besar sanggup memberikan dynamic range yang lebih lebar dan noise yang lebih sedikit pada level ISO yang tinggi.
Meski memiliki banyak kelebihan, kamera DSLR full-frame kalah dalam urusan pemotretan tele (telephoto) oleh kamera-kamera non full-frame. Ukuran sensor yang lebih mungil pada kamera DSLR non full frame menghasilkan sudut pandang yang lebih kecil, namun di sisi lain memberi keuntungan meningkatkan efek telephoto pada lensa yang digunakan. Misalnya, sebuah kamera DSLR biasa (non-full-frame) dengan crop factor 1.5 dan menggunakan lensa 200 mm, akan memiliki kemampuan tele yang sama dengan kamera DSLR full-frame yang dilengkapi dengan lensa 300 mm (yang notabene lebih mahal harganya). Efek semacam ini membuat kamera DSLR non-full-frame boleh menjadi pilihan yang baik apabila penggunaan kamera lebih untuk kebutuhan pemotretan jarak jauh (pada event olahraga luar ruangan atau pemotretan alam liar).

Apa Saja Kelebihan Kamera Full Frame Dibanding Kamera Full Frame?

Kelebihan  :
  • Foto dari kamera full frame lebih sedikit noise, gampangnya begini: kamera full frame dengan sensor yang lebih besar memiliki lebih banyak komponen peka cahaya, dan karena lebih peka maka di kondisi gelap mereka melihat lebih jelas dibandingkan kamera dengan sensor berukuran lebih kecil.
  • Kamera full frame memiliki detail foto yang lebih banyak, hal ini berkaitan dengan lebih banyak komponen peka cahaya seperti diterangkan diatas.
  • Kamera full frame memiliki ruang tajam lebih sempit, ruang tajam alias depth of field (DOF) memiliki hubungan terbalik dengan ukuran sensor, jadi kamera full frame memilki DOF yang lebih     sempit dibanding kamera crop untuk panjang focal yang sama. DOF yang sempit memungkinkan       kita bisa membuat foto dengan bokeh yang lebih oke.
  • Memiliki viewfinder lebih besar dan lebih cerah, hampir semua kamera full frame memiliki viewfinder yang lebih besar dan lebih cerah dibanding kamera crop. Hal ini memudahkan kita dalam mengkomposisi foto.
  • Full frame lebih enak saat memotret wide, lensa 10mm saat dipakai di kamera full frame sudut pandangnya tetaplah lensa 10mm.
Kekurangan  :
  • Kamera yang memakai sensor ini relatif memiliki harga yang mahal karena harga sensornya pun juga mahal
Kamera APS-C/Kamera Crop
Sensor APS-C memiliki ukuran 22 x 15mm dengan faktor pemotongan (crop factor) sekitar x1.5 (untuk Nikon) dan x1.6 (untuk Canon). Untuk mengetahui jarak fokus lensa, kalikan jarak fokus yang sebenarnya dengan crop factor sensor. Contoh, lensa 35mm dipasang pada Canon 600D yang bersensor APS-C memberi jarak fokus 35 x 1.6 = 56mm. Jadi, dengan adanya crop factor pada sensor APS-C membuat sebuah foto yang dipotret dengan sudut pandang sebenarnya 35mm menjadi sebuah foto dengan sudut pandang 56mm. Jadi, singkatnya yang seharusnya wide menjadi tele akibat sensor ini.

Adakah Keuntungan Kamera Crop?
Kamera full frame memang menggoda, namun jangan terburu nafsu karena kamera crop juga memilki kelebihan tersendiri:
  • Kamera crop lebih terjangkau harganya, sekedar perbandingan kamera full frame terbaru dan termurah Canon EOS 5D Mark III saat ini dijual dengan harga Rp 29 juta sekian sekian, sementara kamera crop termahal merk Canon hanya berharga separuhnya.
  • Kamera crop bisa memakai lensa full frame, sementara kamera full frame hanya bisa memakai lensa khusus full frame (FX atau EF). Saat dipasang lensa DX atau EF-S, maka foto yang dihasilkan kamera full frame akan terpotong, jadinya crop juga.
  • Kamera crop lebih enteng, karena komponen sensor lebih kecil maka komponen lainnya juga otomatis lebih kecil sehingga kamera crop lebih ringan ditangan
  • Kamera crop memperpanjang focal length lensa, sebuah lensa 200mm saat dipasang ke kamera EOS 7D dengan faktor crop 1,6 akan menjadi 320mm, enak saat kita memotret yang jauh-jauh alias tele.

Share on Google Plus

About Unknown

Gioabi Fashar menyukai fotografi sejak duduk dibangku SMA kelas 10. Walaupun ia masih amatir, ia tetap ingin berbagi ilmu fotografinya lewat artikel di blog ini. Contact : 081310194611
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar